Ayam kampung atau ayam
buras (bukan ras) sering kita jumpai di sekitar lingkungan rumah kita atau di perkampungan oleh karena itu dinamai ayam kampung yang berasal dari ayam hutan.
Sejarah ayam kampung
adalah dari keturunan ayam hutan sudah ada pada zaman kerajaan, ayam hutan
dipelihara masyarakat karena salah satu bagian upeti buat kerajaan, di pelihara
dengan cara tradisional (umbaran) dan menjadi tradisi sampai sekarang
Beternak ayam kampung
lebih gampang ketimbang beternak ayam buras (bukan ras) cara ternak ayam
kampung bisa kita pakai 2 cara yaitu umbaran dan semi intensif
Ayam kampung yang
dipelihara dengan cara di umbar yaitu pada pagi hari dilepas bebas untuk mencari
makan di sekitar perkampungan dan pada sore hari ayam dimasukkan ke kandang, cara
pemeliharaan ini hanya cocok jika tempat lingkungan atau jarak antar rumah
berjauhan.
Pemeliharaan dengan
mengambung kan 2 teknik yaitu konvensional (umbaran) dan modern disebut teknik pemeliharaan semi intensif, teknik ini dapat mengontrol kelangsungan hidup
serta meningkat produktifitas ayam kampung teknik ini dapat dimulai dari.
Pembuatan
Kandang
Lokasi tempat ayam kampung dipelihara harus jauh dari rumah tujuannya apa bila ayam terkena penyakit tidak langsung terkena pada manusia dan jarak idealnya + 10 meter.
Buatlah kandang dengan posisi yang dapat cahaya matahari langsung ke dalam kandang, panas dan cahaya matahari yang masuk ke dalam kandang dapat membantu mengurangi kelembaban agar ayam tidak mudah terkena penyakit.
Karena kita menggunakan teknik semi intensif kandang ayam kampung bagian dalam (utama) dapat dibuat dari bahan kayu sisa pabrik untuk menekan biaya pembuatan, untuk pagar yang mengelilingi umbaran dan kadang bagian dalam (utama) bisa dibuat dengan kawat ram yang biayanya agak mahal tapi mempunyai daya tahan bagus.
Pemilihan bibit
Pemilihan
Anakan (DOC) harus mempunyai kriteria
sebagai berikut Kaki haruslah kuning bersih, sehat dan lincah serta Tidak cacat
dapat beradaptasi sehingga tidak mudah terkena penyakit.
DOC
yang sehat berkualitas penting untuk
mendukung produksi penjualan ayam kampung karna hasil akhir beternak adalah
menjual sebagai produk konsumsi, pemilihan DOC ayam kampung bagian penting
meningkatkan produksifitas dari beternak cara semi intensif.
Kepadatan
Kepadatan
kandang juga harus diperhatikan pengaturan nya dapat dilakukan berdasarkan umur
ayam kampung
Ayam
kampung umur 1 – 7 kepadatan kandang 60 ekor/meter
Ayam
kampung umur 7 - 14 kepadatan kandang 40 ekor/meter
Ayam
kampung umur 14 – 30 kepadatan kandang 20 ekor/meter
Ayam
kampung umur 31 – masa panen kepadatan kandang 10 ekor/meter
Pakan
Pakan
yang mempunyai nilai gizi tinggi dapat meningkatkan perkembangan dan
pertumbuhan Ayam kampung lebih optimal, pakan yang diberikan dengan protein 14% dan energi metabolisme 3000
kkal/kg dapat meningkat bobot ayam kampung. pemberian
pakan harus sesuai dengan umur ayam kampung tersebut seperti
Ayam Kampung Umur 1-10 Minggu
Takaran 20-50 gram/ekor/hari dengan komposisi jagung giling halus dan dedak padi ditambahkan limbah ikan segar, Pakan harus tersedia sepanjang hari dan tidak terbatas jumlahnya
Ayam Kampung Umur 10 - 12 Minggu
Takaran 50-70 gram/ekor/hari dengan komposisi dedak padi 45%, jagung halus 30 %, limbah ikan 20% dan sayuran 5%. Pakan diberikan sebelum di umbar
Ayam Kampung Umur 12-20 Minggu
70-100 gram/ekor/hari dengan komposisi dedak padi 55%, jagung 34%, limbah ikan/cacing 7%, dan sayuran cincang 4%. Selain itu ayam dapat juga diberi pakan berupa nasi pakan diberikan 3X sehari
Ayam Kampung usia 20 Minggu
-/+ 150 gram/ekor/hari dengan komposisi dedak padi 45%, jagung 20%, gabah/nasi 10%, limbah ikan 20%, sayuran 5%. pakan diberikan 3X sehari
Selain pakan air minum juga harus disediakan baik dikandang atau di lokasi umbaran, air mempunyai fungsi penting dalam pengaturan suhu tubuh dan air merupakan bahan dasar dari darah, kebutuhan air jangan sampai dilupakan dengan takaran sebagai berikut.
Minggu 1 dibutuhkan air 2 liter/ hari/ 100 ekor
Minggu 2 dibutuhkan air 3 liter/ hari/ 100 ekor
Minggu 3 dibutuhkan air 4,5 liter/ hari/ 100 ekor
Minggu 4 dibutuhkan air 7,5 liter/ hari/ 100 ekor
Minggu 5 dibutuhkan air 9,5 liter/ hari/ 100 ekor
Minggu 6 dibutuhkan air 11 liter/ hari/ 100 ekor
Minggu 7 dibutuhkan air 13 liter/ hari/ 100 ekor
Minggu 8 dibutuhkan air 14 liter/ hari/ 100 ekor
Posisi wadah air minum ayam kampung jangan menempel dengan tanah atau wadah digantung.
Perawatan
Perawatan
yang baik dapat meningkatkan perkembangan ternak ayam kampung dan dapat
mencegah turunnya harga jual, perawatan yang dibutuhkan adalah
a. Membersihkan kotoran yang di dalam kandang secara rutin
b. Memeriksa kondisi ternak jika ada gejala penyakit segera di karantina
c. Memberi vitamin obat dan suplemen dari bahan bahan organik
d. Membersihkan wadah/tempat makan dan minum ternak secara
rutin
Masa panen
Pilih ayam kampung yang kondisi nya baik sesuai permintaan pasar atau pelanggan masa panen ayam kampung setelah berumur 8 tahun, karena dipelihara dengan cara semi intensif usaha ini lebih baik dijadikan usaha sampingan.
Itulah artikel singkat
cara beternak ayam kampung semi intensif, semoga berguna. terima kasih
No comments:
Post a Comment