Tuesday, 23 October 2018

Tips Buat Pupuk Organik ( Kompos ) Skala Rumahan



Definisi Pengomposan

Pengomposan adalah proses pengguraian materi organik oleh mikroorganisma secara aerobik dalam kondisi yang terkendali menjadi produk stabil seperti humus, pengertian tersebut telah digunakan secara internasional dan menjadi standar di berbagai negara, oleh karena itu apapun cara yang dipergunakan dalam pembuatan kompos harus sesuai dengan prinsip-prinsip dalam pengertian tersebut.

Faktor-faktor Pengomposan

Pengomposan merupakan proses biologis yang laju prosesnya sejalan dengan aktivitas mikroba, jika faktor lingkungannya mendukung mendekati kondisi optimum, maka aktivitas mikroba akan semakin baik.

Mikrobiologi Pengomposan

Sebagai proses biologis, pengomposan melibatkan sejumlah besar mikroorganisma dalam pengomposan menguraikan materi organik, kelompok mikroorganisma yang terlibat adalah

  • Bakteri

  • Aktinomicetes

  • Fungi dan

  • Makhluk hidup lainnya.


Jika kondisi lingkungan baik maka mikroorganisma akan berkembang biak dengan cepat, dapat diketahui secara sederhana dengan cara
  • Menyentuh tumpukan bagian atas dengan telapak tangan akan terasa panas suhu nya
  • Genggam lalu buka telapak tangan bahan akan seperti busa spons mengembang tidak mengumpul, saat anda menggenggam bahan masih keluar air di celah jari anda harus tambahkan bahan yang kering.
  • Tidak ada air berlebihan pada bagian dasar wadah
Kebutuhan Penunjang

Kebutuhan peralatan

  • Wadah (bak/tong atau tempat sampah) 6 drum/tong kasih lobang buat pembuangan air lindi berlebihan
  • Alat untuk mengaduk/balik kompos
  • Semprotan/spray
  • Ayakan

Bahan-bahan materi organik

Bahan-bahan dibutuhkan untuk pembuatan kompos adalah bahan dari sisa Limbah Sampah rumah tangga (dapur) berupa sayuran hijau dan daun kering

Tata Cara Pengomposan

Pengkondisian bahan baku

Bahan materi dari rumah tangga di cacah hingga menjadi materi kecil, sehingga dalam proses pengomposan menjadi cepat setelah bahan menjadi materi yang kecil, dimasukkan ke dalam wadah kompos sambil diaduk merata dan disemprot air, cara itu dilakukan setiap memasukkan bahan baku baru ke dalam wadah, setelah diaduk wadah ditutup dengan memberi celah agar oksigen dapat masuk karena oksigen sangat dibutuhkan oleh mikro organisme, setelah itu bahan dibiarkan selama seminggu lamanya

Penyiraman


Penyiraman haruslah diperhatikan agar tidak terlalu banyak/berlebihan, penyiraman dilakukan dengan semprotan bunga dan penyemprotan dapat dilakukan dengan menyemprot bagian atas.tetapi tidak menjamin bagian dalam terkena air, penyiraman dapat dilakukan dengan cara menyemprot tiap tumpukan pada saat pembalikan agar air dalam bak dapat ter kontrol sehingga tidak menimbulkan bau busuk.

Pembalikan

Pembalikan dapat dilakukan dengan cara pemindahan dari wadah pertama ke wadah kedua, pemindahan berguna untuk menjaga proses pembuatan pupuk berjalan dengan baik, pembalikan juga berguna untuk memberikan kesempatan pada setiap bahan mendapat temperatur panas, temperatur panas memberi efek dapat sterilisasi bahan agar bibit pantogen, larva lalat dan gulma, sehingga bibit bakteri merugikan akan mati, pembalikan berguna untuk menguap kan air sehingga tumpukan tidak terlalu basah dan berbau busuk.

Pemanenan kompos

Waktu yang diperlukan dalam proses pengomposan dari awal hingga proses pupuk benar-benar matang dibutuhkan waktu sekitar 6 sampai 7 minggu, jadi pemanenan kompos sebaiknya dilakukan pada umur tersebut namun tidak tertutup kemungkinan, waktu pengomposan bisa lebih cepat karena karakter bahan baku nya cukup lunak seperti LIMBAH sampah sayuran kol,sawi,lobak dsb.

ciri-ciri kompos yang telah matang antara lain adalah sebagai berikut:
  • Rasio C/N kompos kurang dari 20
  • Temperatur kompos tidak panas
  • Bau nya seperti bau tanah bukan bau SAMPAH
  • Warnanya coklat gelap kehitaman
  • Bentuk fisiknya sudah tidak menyerupai bentuk awalnya
  • Volume nya telah berkurang tinggal 25-30 persen dari volume awal pengomposan

Pemanenan kompos dilakukan dengan cara memindahkan nya dari area pengomposan


Pengayakan

Maksud utama dari pengayakan adalah untuk memperoleh ukuran yang diinginkan, dan juga memisahkan bahan yang belum matang, hal ini merupakan salah satu tahapan penting dalam menjaga kualitas kompos. ada dua pilihan bagi yang membuat kompos yaitu:
  • Untuk kebutuhan pribadi atau
  • Untuk komersial dengan cara di kemas

Pengemasan

Produk kompos yang sudah di ayak dapat di kemas dalam kantung plastik kedap air.untuk mencegah kadar air kompos ( lindi ) berkurang, kantong kemasan sebaiknya dibeli label yang menarik yang informasi kan

  • Merek kompos
  • Kandungan unsur hara
  • Nama dan alamat produsen
  • Kegunaan dan penggunaan




Kantong plastik yang lazim digunakan untuk mengemas adalah kantong plastik ukuran 30 cm x 25 cm (untuk kompos halus ukuran berat 3 kg) kantong plastik ukuran 35 cm x 29 cm (untuk kompos halus ukuran berat 5 kg)

untuk komersial pembuat pupuk agar lebih mementingkan kepuasan konsumen, itulah artikel singkat cara membuat pupuk organik skala rumah, terima kasih

No comments:

Post a Comment